Siprofloksasin Hidroklorida 99%TC
Deskripsi Produk
Digunakan untuk infeksi sistem genitourinari, infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran pencernaan, demam tifoid, infeksi tulang dan sendi, infeksi kulit dan jaringan lunak, septikemia dan infeksi sistemik lainnya yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif.
Aplikasi
Digunakan untuk infeksi bakteri yang sensitif:
1. Infeksi sistem genitourinari, termasuk infeksi saluran kemih sederhana dan kompleks, Prostatitis bakteri, Uretritis atau Servisitis Neisseria gonorrhoeae (termasuk yang disebabkan oleh strain penghasil enzim).
2. Infeksi pernapasan, termasuk episode akut infeksi bronkial yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif yang sensitif dan infeksi paru-paru.
3. Infeksi saluran pencernaan disebabkan oleh Shigella, Salmonella, Escherichia coli penghasil enterotoksin, Aeromonas hydrophila, Vibrio parahaemolyticus, dll.
4. Demam tifoid.
5. Infeksi tulang dan sendi.
6. Infeksi kulit dan jaringan lunak.
7. Infeksi sistemik seperti sepsis.
Tindakan pencegahan
1 Karena resistensi Escherichia coli terhadap fluoroquinolon umum terjadi, sampel kultur urin harus diambil sebelum pemberian, dan pengobatan harus disesuaikan menurut hasil sensitivitas bakteri terhadap obat.
2. Produk ini sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong. Meskipun makanan dapat memperlambat penyerapannya, penyerapan totalnya (bioavailabilitas) tidak menurun, sehingga dapat juga dikonsumsi setelah makan untuk mengurangi reaksi gastrointestinal; Saat mengonsumsi, disarankan untuk minum 250 ml air putih secara bersamaan.
3. Urine yang mengkristal dapat terjadi apabila produk digunakan dalam dosis besar atau bila nilai pH urine di atas 7. Untuk menghindari terjadinya urine yang mengkristal, disarankan untuk minum lebih banyak air dan menjaga produksi urine 24 jam lebih dari 1200 ml.
4. Untuk pasien dengan penurunan fungsi ginjal, dosis harus disesuaikan dengan fungsi ginjal.
5. Penggunaan fluorokuinolon dapat menyebabkan reaksi fotosensitif sedang atau berat. Saat menggunakan produk ini, hindari paparan sinar matahari yang berlebihan. Jika terjadi reaksi fotosensitif, pengobatan harus dihentikan.
6. Ketika fungsi hati menurun, jika parah (sirosis asites), klirens obat dapat berkurang, dan konsentrasi obat dalam darah meningkat, terutama pada kasus penurunan fungsi hati dan ginjal. Penting untuk mempertimbangkan pro dan kontra sebelum menerapkan dan menyesuaikan dosis.
7. Pasien dengan penyakit sistem saraf pusat, seperti epilepsi dan mereka yang memiliki riwayat epilepsi, sebaiknya menghindari penggunaan obat ini. Jika terdapat indikasi, perlu dipertimbangkan dengan saksama pro dan kontranya sebelum menggunakannya.