Wortel dapat dikendalikan dari pembungaannya dengan menggunakan malonilurea jeniszat pengatur tumbuh(konsentrasi 0,1% – 0,5%) atau zat pengatur tumbuh seperti giberelin. Pemilihan jenis dan konsentrasi obat yang tepat, serta penguasaan waktu dan metode aplikasi yang tepat, sangat penting.
Wortel adalah jenis sayuran yang umum, kaya nutrisi, dan sangat disukai. Namun, selama proses budidaya, wortel dapat mengalami bolting, yang memengaruhi hasil dan kualitas. Untuk mengendalikan bolting pada wortel secara efektif, petani biasanya memilih menggunakan zat pengatur tumbuh.
I. Pengatur Pertumbuhan Maleat Hidrazida
Zat pengatur tumbuh maleat hidrazida merupakan salah satu obat yang umum digunakan untuk mengendalikan bolting wortel. Zat ini mengatur kadar hormon dalam tubuh tanaman, menghambat pemanjangan batang, dan dengan demikian menunda waktu bolting wortel. Metode aplikasi spesifiknya adalah sebagai berikut: Selama pertumbuhan wortel, penyemprotan zat pengatur tumbuh maleat hidrazida 0,1% hingga 0,5% dapat secara efektif mengendalikan fenomena bolting. Namun, perlu berhati-hati saat menggunakannya dan hindari penggunaan yang berlebihan untuk mencegah pertumbuhan wortel yang tidak normal.
II. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman sepertiGiberelin
Selain zat pengatur tumbuh jenis malonilhidrazin, giberelin dan zat pengatur tumbuh lainnya juga dapat digunakan untuk mencegah bolting wortel. Giberelin dapat mendorong pertumbuhan tanaman wortel sekaligus menghambat pemanjangan batang, sehingga mencegah terjadinya bolting. Saat menggunakannya, penting untuk memilih jenis dan konsentrasi obat yang tepat berdasarkan kondisi aktual, serta menguasai waktu dan metode aplikasi yang tepat. Secara umum, penyemprotan pada tahap awal pertumbuhan wortel atau sebelum bolting lebih efektif.
III. Pentingnya Langkah-Langkah Pengelolaan yang Komprehensif
Meskipun penggunaan zat pengatur tumbuh dapat secara efektif mengendalikan perkecambahan wortel, langkah-langkah pengelolaan yang komprehensif juga sama pentingnya. Petani harus memilih varietas yang memiliki ketahanan kuat terhadap perkecambahan untuk ditanam, dan memperkuat pengelolaan lahan dengan menjaga kelembapan tanah dan suhu yang sesuai. Selain itu, pembasmian hama dan penyakit secara tepat waktu juga merupakan salah satu langkah kunci untuk mencegah perkecambahan wortel.
Kesimpulannya, untuk mengendalikan bolting pada wortel, zat pengatur tumbuh seperti malonilurea atau giberelin dapat digunakan. Pemilihan obat, konsentrasi, waktu aplikasi, dan metode aplikasi harus diperhatikan. Di saat yang sama, penguatan langkah-langkah manajemen yang komprehensif juga merupakan cara penting untuk mencegah bolting pada wortel. Melalui manajemen ilmiah dan aplikasi obat yang tepat, petani dapat meningkatkan hasil dan kualitas wortel secara efektif.
Waktu posting: 29-Okt-2025




