I. Permetrin
1. Properti dasar
Permetrin adalah insektisida sintetis, dan struktur kimianya mengandung struktur khas senyawa piretroid. Permetrin biasanya berupa cairan berminyak, tidak berwarna hingga kuning muda, dengan bau khas. Permetrin tidak larut dalam air, mudah larut dalam pelarut organik, stabil terhadap cahaya, tetapi rentan terurai dalam kondisi basa.
2. Kegunaan Utama
Di bidang pertanian: Dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai hama pertanian, seperti hama pada kapas, sayur-sayuran, pohon buah-buahan, dan tanaman lainnya.
Dalam hal pengendalian hama sanitasi: Memiliki efek pengendalian yang baik terhadap hama sanitasi seperti nyamuk, lalat, kutu, dan kutu, dan dapat digunakan untuk pengendalian hama di rumah tangga, tempat umum, dll. Melalui metode seperti penyemprotan residu, risiko perkembangbiakan hama dan penularan penyakit dapat dikurangi.
1. Properti dasar
Dinotefurantermasuk dalam insektisida neonikotinoid generasi ketiga. Bentuknya berupa bubuk kristal putih.
2. Kegunaan Utama
Di bidang pertanian, produk ini terutama digunakan untuk mengendalikan kutu daun, wereng, wereng batang, thrips, lalat putih, dan galur resistennya pada berbagai tanaman seperti gandum, padi, kapas, sayuran, pohon buah, dan daun tembakau. Selain itu, produk ini sangat efektif melawan hama Coleoptera, Diptera, Lepidoptera, dan Homoptera. Produk ini juga dapat digunakan untuk mengendalikan hama rumah tangga seperti kecoa. Letakkan produk ini di sudut atau celah tempat kecoa sering muncul, seperti di belakang lemari dan peralatan listrik, dan manfaatkan daya serapnya yang kuat untuk membasmi kecoa.
III. Perbedaan antara Permetrin dan Dinotefuran
1. Mengenai toksisitas
Mengenai perbandingan tingkat toksisitas keduanya, studi dan skenario aplikasi yang berbeda dapat menghasilkan hasil yang berbeda pula. Studi menunjukkan bahwa furosemide memiliki toksisitas yang relatif rendah dan dapat digunakan dalam jangka panjang. Namun, siflutrin (mirip dengan siflutrin) lebih toksik dan tidak boleh digunakan dalam jangka panjang. Namun, perbandingan spesifik toksisitas antara siflutrin dan furfuramida masih memerlukan penelitian yang lebih khusus untuk menentukannya.
2. Mengenai mekanisme kerja
Permetrin terutama mengganggu sistem konduksi saraf hama, mencegah mereka bergerak normal dan akhirnya menyebabkan kematian. Furfuran bekerja dengan mengganggu sistem metabolisme kecoak (misalnya, kecoak memiliki mekanisme kerja serupa terhadap hama lain), mencegah mereka tumbuh dan berkembang biak secara normal. Furfuran juga memiliki efek pengendalian yang sangat baik terhadap hama bermulut tajam dan menunjukkan aktivitas insektisida yang tinggi pada dosis yang sangat rendah.
3. Mengenai objek pencegahan dan pengendalian
Permetrin terutama digunakan untuk mengendalikan hama seperti nyamuk, lalat, kutu, dan kutu rambut. Di bidang pertanian, permetrin dapat mengendalikan berbagai hama tanaman. Fumefon terutama digunakan untuk mengendalikan kutu daun, wereng, wereng batang, dan hama penghisap lainnya pada berbagai tanaman. Permetrin juga memiliki efek pengendalian yang baik terhadap hama rumah tangga seperti kecoa. Lebih lanjut, permetrin memiliki efek pengendalian yang lebih baik lagi terhadap hama yang telah resisten terhadap agen nikotinoid.
Waktu posting: 17-Jun-2025