Pemasok Cina Pgr Pengatur Tumbuh Tanaman 4 Asam Klorofenoksiasetat Natrium 4CPA 98%Tc
Ruang lingkup aplikasi
Asam P-klorofenoksiasetat merupakan zat pengatur tumbuh tanaman fenoksil dengan aktivitas auksin. Zat ini terutama digunakan untuk mencegah bunga dan buah rontok, menghambat perakaran legum, mendorong pembentukan buah, menginduksi buah bebas drupe, dan mendorong pertumbuhan pematangan.
Metode penggunaan
Timbang 1 gram natrium kloropenoksat secara akurat, masukkan ke dalam gelas kimia (atau gelas kecil), tambahkan sedikit air panas atau alkohol 95%, aduk terus menerus dengan batang pengaduk hingga larut sempurna, lalu tambahkan air hingga 500 ml, sehingga menjadi 2000 ml/kg larutan stok anti-jatuh. Saat digunakan, disarankan untuk mengencerkan larutan stok dengan air hingga mencapai konsentrasi yang dibutuhkan untuk penyemprotan, pencelupan, dll.
(1) Mencegah bunga dan buah rontok:
① Sebelum dan sesudah jam 9 pagi, celupkan bunga betina zucchini yang terbuka dengan 30 hingga 40 mg/kg obat cair.
②Masukkan 30 hingga 50 mg/kg obat cair ke dalam mangkuk kecil, dan celupkan bunga pada pagi hari saat terong berbunga (celupkan bunga ke dalam obat cair, lalu sentuh kelopak pada sisi mangkuk agar tetesan berlebih mengalir ke dalam mangkuk).
③ Dengan 1 hingga 5 mg/kg obat cair, semprotkan perbungaan bunga kacang-kacangan, semprotkan sekali setiap 10 hari, semprotkan dua kali.
④ Pada periode pembungaan kacang tunggak musim gugur, dengan 4 hingga 5 mg/kg obat cair, semprotkan bunga, semprotkan sekali setiap 4 hingga 5 hari.
⑤Bila 2/3 bunga telah mekar pada setiap perbungaan tomat, semprotkan bunga tersebut dengan obat cair sebanyak 20 hingga 30 mg/kg.
⑥ Pada masa pembungaan anggur, semprot dengan 25 hingga 30 mg/kg obat cair.
⑦Saat bunga mentimun betina terbuka, semprot bunga dengan 25 ~ 40 mg/kg obat cair.
⑧ 3 hari setelah bunga cabai manis (pedas) bermunculan, semprotkan bunga dengan obat cair sebanyak 30 hingga 50 mg/kg.
⑨ Pada masa berbunga labu putih betina, semprotkan bunganya dengan obat cair sebanyak 60 ~ 80 mg/kg.
(2) Meningkatkan daya simpan: 3 hingga 10 hari sebelum panen sawi putih, pilih sore yang cerah, dengan 40 hingga 100 mg/kg obat cair, semprotkan dari bawah ke atas dari pangkal sawi putih, dengan daun basah dan obat cair tidak menetes, dapat mengurangi masa penyimpanan daun sawi putih.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
(1) Hentikan penggunaan sayuran 3 hari sebelum panen. Lebih aman daripada menggunakan 2-4 tetes. Gunakan penyemprot kecil (seperti penyemprot tenggorokan medis) untuk menyemprot bunga dan hindari penyemprotan pada pucuk dan tunas. Kontrol dosis, konsentrasi, dan durasi penggunaan obat secara ketat untuk mencegah kerusakan akibat obat.
(2) Hindari penggunaan obat pada hari yang panas, terik, dan hujan untuk mencegah kerusakan obat. Jangan gunakan obat ini pada sayuran yang sudah disisihkan.
Kondisi penyimpanan
Kondisi penyimpanan 0-6°C; Segel dan simpan kering. Gudang berventilasi dan dikeringkan dengan suhu rendah; Simpan dan angkut terpisah dari bahan baku makanan.
Metode persiapan
Senyawa ini diperoleh melalui kondensasi fenol dan asam kloroasetat serta klorinasi. 1. Kondensasi: fenol cair dicampur dengan larutan natrium hidroksida 15%, dan larutan asam kloroasetat dinetralkan dengan natrium karbonat. Keduanya dicampur dalam tabung reaksi dan dipanaskan dengan refluks selama 4 jam. Setelah reaksi, tambahkan asam klorida hingga pH 2-3, aduk, dinginkan, kristalisasi, saring, cuci dengan air es, keringkan, dan dapatkan asam fenoksiasetat. 2. Klorinasi: Campur asam fenoksiasetat dan asam asetat glasial hingga larut, tambahkan tablet iodin, dan buang klorin pada suhu 26-34℃. Setelah klorinasi selesai, diamkan semalaman, keesokan harinya kristalisasi dengan air dingin, saring, cuci dengan air hingga netral, dan keringkan produk jadi.